Heboh Serangan balik pendukung Jokowi kepada Prabowo


Tindakan bela etnis Rohingya yang terusir dari Rakhine Myanmar dengan kekejaman tentara militer di Jakarta pada Sabtu 16 September lalu berekor masalah. Pemicunya, orasi politik yang disampaikan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. 

Prabowo menilainya, pertolongan pemerintah Presiden Joko Widodo serta Wakil presiden Juiceuf Kalla untuk muslim Rohingya cuma pencitraan belaka. Dia juga tidak percaya kiriman pertolongan yang dikerjakan pemerintah itu hingga ke tangan yang memerlukan. 

" Jadi, saudara-saudara yakin sama saya bila kita kuat, kita dapat bantu golongan Rohingya. Jikalau kita saat ini kirim pertolongan (pada Rohingya), menurut saya itu pencitraan. Kirim pertolongan juga tidak hingga, " kata Prabowo di Patung Kuda, Jakarta. 

Statement ini mengundang reaksi keras dari beberapa pembela Jokowi. Beberapa loyalis Jokowi baik di parlemen ataupun pejabat partai politik pendukung pemerintah menuding balik Prabowo. 

" Pak Jokowi itu telah lakukan langkah riil. Kirim pertolongan makanan, kesehatan, pendidikan ataupun beberapa langkah diplomatik. Lalu pencitraannya di mana? Disini lah Pak Prabowo salah membedakan pada pencitraan dengan kerja riil. Malah banyak pidato itu lah yang pencitraan, " kata Wasekjen Hanura Dadang Rusdiana waktu dihubungi merdeka. com, Senin (18/9). 

Tidak hanya Dadang yang 'kick back' bekas Danjen Kopassus itu, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham juga tidak terima sang presiden dimaksud pencitraan. Idrus menilainya, harusnya Prabowo bersukur, Indonesia masih tetap dapat menolong sesama kaum muslim di Myanmar yang tengah tertindas sekarang ini. 

" Itu kan pertolongan telah diantar, harusnya kita bersukur. Jadi saya sangka itu kritik Prabowo tidak pada tempatnya, " kata Sekjen Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (18/9). 

Menurut Idrus, Prabowo semestinya bukan sekedar buat pernyataan bernada kritik atas usaha pemerintah. Namun, Prabowo harusnya turut mendukung serta mencontoh perhatian pemerintah pada etnis Rohingya yang alami kekerasan serta genosida itu. 

" Jadi harusnya tidak sebatas berikan pernyataan, namun mesti dilakukan tindakan dengan amal Soleh. Itu mesti dicontoh siapa saja bukan sekedar Prabowo, untuk semuanya, " tegasnya. 

Partai paling utama penudukung Jokowi, yaitu PDIP juga berkomentar miring mengenai Prabowo. Menurut Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira, orasi Prabowo tidak terang. Dalam acara belang muslim Rohingya, jadi mengkritik pemerintahan Jokowi. 

" Itu lah maka dari itu tidak terang. Panggungnya tuturnya bela Rohingya, omongan kesana ke mari yang tidak terang substansi, " kata Andreas waktu dihubungi merdeka. com, Senin (18/9). 

" Kasihan rakyat mendengar statement pemimpin yang memakai panggung-panggung untuk mengumbar emosi pada pemerintah, " sambungnya. 

Dalam orasinya, Prabowo sempat juga menyebutkan, agar menguatkan sendiri terlebih dulu sebelumnya menolong orang yang lain. 

" Dari saya disini mengimbau janganlah senantiasa cepet-cepet bicara senjata. Kita mesti dengan sejuk dengan tenang namun kita menguatkan diri agar orang denger bila kita bicara, " kata Prabowo. 

" Bila kita miskin, kita tidak didengar saudara-saudara sekalian (soraknya). Ingin kirim senjata bagaimana? beli senjata saja tidak
original:
tidak
suggestion:

 dapat? " lebih Prabowo. 

Prabowo mengungkap, perekonomian negeri ini yang dinilai masih tetap mempunyai hutang. Bahkan juga, dia juga menjelaskan, untuk pembiayaan yang berbentuk teratur juga negara masih tetap meminjam. 

" Selalu jelas saja negara kita dalam kondisi saat ini tidak miliki uang karna kita hutang selalu. Untuk biaya teratur kita pinjam uang, " katanya.

sumber : www.merdeka.com