Kesaksian orang dekat soal penyakit Setnov, dari jantung hingga tubuh dipenuhi jarum


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tempo hari menjadwalkan kontrol pada Ketua DPR Setya Novanto. Ketua Umum Partai Golkar itu gagasannya di check jadi tersangka dalam masalah korupsi e-KTP. 

Tetapi, Setnov kembali tidak penuhi panggilan KPK. Penyebabnya ketidakhadiran Setnov pada panggilan ke-2 masih tetap sama juga dengan yang pertama yaitu sakit. 

Bila pada panggilan pertama Setnov beralasan sakit vertigo, kesempatan ini ketua umum Partai Golkar itu mengakui tengah melakukan katerisasi jantung dirumah sakit. 

Setnov yang terlebih dulu dirawat di RS Siloam saat ini dipindah ke RS Premiere Jatinegara. Menurut politisi Partai Golkar Nurul Arifin, penyebabnya Setnov dipindah karna alat di RS Siloam rusak. 

Nurul menyebutkan, Setnov dibawa ke ruangan Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU) dikarenakan peranan jantungnya terhalang 80 %. Lalu pihak rumah sakit mesti lakukan observasi karna peranan ginjalnya terganggu. 

" Memanglah nampaknya ada peranan ginjal yang terganggu juga. Jadi beliau di ICCU. Saat di Siloam telah disebutkan ada kelainan ginjal juga, " kata Nurul Arifin waktu akan menjenguk Setnov di RS Premiere Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/7) tempo hari. 

Nurul tidak ketahui berapakah lama Setnov mesti melakukan perawatan. Pihaknya memohon penundaan kontrol dari KPK. Dia menerangkan sebagian dokter yang mengatasi Setya Novanto diantaranya dokter anestesi, internis serta jantung. 

" Itu yang saya saksikan di ruangan kontrol awal, " tuturnya. 

Sesudah Nurul, sekian waktu lalu keluar dari RS kakak kandung Setnov, Setyo Lelono. Seirama dengan Nurul, Setyo mengungkapkan adiknya alami penyumbatan 80 % pada jantungnya hingga mesti dikerjakan pemasangan ring sejumlah dua buah. 

Dia bercerita, Setnov usai melakukan operasi sekitaran jam 10. 30 WIB. Sesudah di operasi Setnov segera dibawa ke ruangan Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU). Tentang berapakah lama saat perawatan, hal tersebut bergantung keadaan Setnov. Bila keadaan Setnov masih tetap lemah, dapat dirawat sampai 3 hari. 

" Diluar itu kan juga akan diselenggarakan (kontrol) di ginjalnya kan, " tuturnya waktu menjenguk Setnov. 

Setyo menerangkan, awal masuk RS Siloam, Setnov alami vertigo lalu alami rasa mual serta masalah ginjal. Sesudah dipindah serta di check di RS Premiere Jatinegara, ada tanda-tanda penyakit jantung. Hingga dokter mesti ambil aksi keterisasi menempatkan ring. 

" Saya belum juga tahu tentu (masalah ginjal Setnov) namun dokter juga akan lihat keadaan ginjalnya setelah itu, adakah operasi atau tidak dokter lah yang memastikan serta tim dokter yang lebih tahu kapan kontrol ginjal. Dokter lebih tahu mengapa mesti jantung dahulu, ginjal dahulu, " tuturnya. 

Dia tidak menyangka Setnov mempunyai penyakit jantung. Sebab sampai kini diakuinya cuma ketahui penyakit vertigo yang diidap adiknya. Keduanya sama repot serta tidak sering berjumpa dia mengaku jadi penyebabnya dianya tidak ketahui penyakit saudaranya itu. 

Menurut dia, waktu masuk RS Siloam, Setnov terasa sesak di dada kiri. Tetapi dia tidak tahu penyakit apa yang terkena Setnov terkecuali vertigo. Sekarang ini, keadaan Setnov, menurut dia, masih tetap terbaring lemas serta bicara terbata-bata. 

" Baru saja saya ajak ngomong masih tetap lemah, agak cadel-cadel gitu, yang pasti keadaannya masih tetap lemah, " tuturnya. 

Ditempat terpisah, ajudan Setnov, Corneles Towuliu, penuhi panggilan KPK buat di check jadi saksi untuk Setnov. Selesai di check, Corneles bercerita apa sajakah yang di tanyakan penyidik KPK padanya. Salah nya ialah masalah kesehatan Setnov. 

" Barusan didalam di tanyakan benarkah bila pak Nov sakit? Benar bila dia sakit, " kata Corneles di Gedung KPK, Jakarta Selatan, tempo hari. 

Dia tidak menejelaskan dengan detil sakit apa yang terkena Setnov. Menurut dia cuma pihak dokter yang tahu. Lalu, Corneles menerangkan kalau kondisi Setnov sekarang ini dipenuhi jarum. 

" Disini penuh dengan jarum-jarum (pegang sisi tangan). Ditusuk jarum kasian ayah, " pungkas Cornelis. 

Disamping itu, KPK sudah terima surat dari istri Setnov, Deisti Astiana Tagor. Surat itu diisi info Setnov tidak ada penuhi panggilan KPK karena sakit jantung. 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah menyebutkan, surat itu telah diolah serta tim penyidik KPK hari ini telah lakukan penelusuran. 

" Tim penyidik dengan dokter KPK hari ini lakukan penelusuran pada keadaan tersangka SN di RS Premier Jatinegara Jakarta Timur, " kata Febri dalam pesan singkat, tempo hari. 

Pihaknya juga akan pelajari serta membuat hasil kontrol itu. " Dari sana kami juga akan pikirkan langkah selanjutnya, apakah juga akan menyurati IDI untuk SO atau aksi beda, " tuturnya.

sumber : www.merdeka.com